Selasa, 12 Januari 2010

merindukanmu... membawa ku kembali pada aroma asap jerami lembab, takkan mungkin ku mengeluh walaupun dingin tubuhmu seperti meyetubuhi tubuhku. masih saja kudengar lengkingan bunyi kereta meskipun rel2 kereta batubara telah lama jadi besi tua, meski rumah gadang hampir roboh menyisakan tubuhnya yang renta... dimanakah... kemudian kita bersua? mungkin saja di tengah kota yang kita asing mengeja namanya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar