aku ingin kembali ke masa itu... menikmati setiap lekuk sawah dan ladang menikmati aroma daun bawang menikmati kicau burung dan desiran daun bambu menikmati setiap nyanyian kesunyian menikmati riak air berkecipak di bebatuan menikmati aroma unggun dari jerami lembab ini tanah ibu... tanah yang hilang...
Senin, 11 Oktober 2010
aku tak peduli apakah catatan ini menjadi puisi, sebab begitu kulahirkan ia menjelma menjadi perahu di luasnya lautan tafsir, aku berhak memberinya nama, tapi tak punya kuasa menggariskan nasib untuknya, aku tak kuasa membangun sepetak rumah untuknya, rumah tempat ia berterteduh dari segala risau, sebab rumah kardus kami telah diamuk orang liar tahuntahun lampau, aku tak tahu apakah yang kutulis adalah sebuah puisi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar