Selasa, 12 Januari 2010

merindukanmu... membawa ku kembali pada aroma asap jerami lembab, takkan mungkin ku mengeluh walaupun dingin tubuhmu seperti meyetubuhi tubuhku. masih saja kudengar lengkingan bunyi kereta meskipun rel2 kereta batubara telah lama jadi besi tua, meski rumah gadang hampir roboh menyisakan tubuhnya yang renta... dimanakah... kemudian kita bersua? mungkin saja di tengah kota yang kita asing mengeja namanya...

senjamu

apakah bijak jika dirimu melipat senja yang kemungkinan lewat, bukankah katamu senja tempat anak setan menyalin rupa...? sampai titik ini sungguh aku masih mencium aroma tubuhmu yang tak lain adalah aroma menyengat dari lumpur kering dan ilalang rangas di penghujung musim kemarau... sungguh aku masih belajar memahami p...erjalanan yang telah kau rancang ini, jika senja sebentar lagi lewat...